Michael Tjandra Dimarahin saat Pertama Kali Nulis Naskah


Kamis, 13 Maret 2014 06:08 wib | Alan Pamungkas - Okezone




Michael Tjandra (Foto: Arif/Okezone)Michael Tjandra (Foto: Arif/Okezone) JAKARTA - Awal kali menjadi jurnalis Michael Tjandra sempat kaget. Pasalnya, ia tak memiliki dasar-dasar jurnalistik sebagi bekal utama menjadi jurnalis. Bahkan, untuk membuat suatu naskah Michael membutuhkan waktu tiga jam lamanya.


"Adaptasinya, awalnya kaget-kaget karena saya tidak tahu cara menulis untuk membuat tulisan. 5W 1H juga lewat pelatihan RCTI. Saya ingat banget pertama kali nulis itu butuh waktu tiga jam, diomelinlah karena lama banget, karena kan saya tak terbiasa nulis. Awalnya bingung, semakin berjalan waktu mulai terbiasa dan sekarang cepat," kenang Michael saat berbincang dengan Okezone, belum lama ini.


Namun walaupun tak memiliki bekal jurnalistik, Michael sangat percaya diri untuk bisa menjadi jurnalis yang baik. Tekad kuat yang ia miliki sejak memutuskannya melamar pekerjaan di RCTI, membuatnya mau belajar sembari bekerja.


"Saya learning by doing aja. Saya punya niat baik untuk kerja, saya harus cepat adaptasi saja. Waktu awal saya modalnya cuma satu, saya merasa punya potensi, terima tidaknya ya sudah digariskan yang di Atas saja, saya optimis saja, disuruh tes ini itu jalanin. Sama halnya liputan ini itu jalanin saja," kata Michael sambil mengenang masa lalunya.


Tak bisa di pungkiri, ia banyak belajar dari para seniornya di Seputar Indonesia. Banyak senior yang mau membantunya belajar meski terkadang harus rela menunggu seniornya selepas bekerja.


"Saya juga nanya ke orang-orang, ke senior gitu, nunggu mereka kalau mereka lagi adan jam sibuk dan saya beranikan nanya. Pada dasarnya lingkungan RCTI itu baik, mereka mau mengajari, cuma kita mau agak buang waktu sedikit, karena mereka mau ngobrol setelah jam sibuk, saya nunggu sampai jam 8 jam 9 hanya untuk ngobrol sama mereka," kenangnya. (rik)