Kamis, 13 Februari 2014 15:13 wib | Oris Riswan - Okezone
JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat khawatir tindak kekerasan Ustadz Hariri yang beredar di YouTube berdampak buruk, dan meluas, pada citra pendakwah.
"Ketika masyarakat melihat dia melakukan tindakan kekerasan, di situ masyarakat akah kehilangan trust (kepercayaan)," kata Sekretaris Umum MUI Jawa Barat, Rafani Achyar, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/2/2014).
Yang dikhawatirkan, kepercayaan masyarakat terhadap ustadz akan luntur secara umum.
"Masyarakat kan bisa saja menggeneralisir masalah. Hanya karena satu ustadz, digeneralisir semua ustadz begitu," ungkapnya.
Seorang dai, harusnya menuntut masyarakat, terutama umat Islam, untuk melakukan kebaikan. Tidak hanya ucapan, ustadz juga diharapkan bisa mencontohkan apa yang diucapkannya.
"Ustadz itu harus jadi agen perubahan, karena dakwah itu esensinya alih nilai," jelas Rafani.
Ustadz, sambung dia, harusnya bisa mengarahkan orang yang tadinya berperilaku buruk menjadi baik.
"Ustadz juga harus mengarahkan orang yang baik menjadi lebih baik lagi," tuturnya.
Tapi, hal itu bertolak belakang dengan sikap yang diperlihatkan Ustadz Hariri saat berceramah di kawasan Nagrak, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Rekaman ceramah sekira sebulan lalu itu diunggah ke YouTube.
Dalam video itu, Ustadz Hariri melakukan kekerasan terhadap seorang pria. Dia memarahinya di depan jamaah, sekaligus menekan kepala pria di hadapannya dengan dengkul. (nsa)
- MUI Jabar Kecam Tindakan Ustadz Hariri
- Hariri Tak Takut Namanya Tercoreng Video Ngamuk Tersebar
- Ustadz Hariri Doakan Pria yang "Dikuncinya" Naik Haji
- Ustadz Hariri Bersumpah Tak Minta Dicium Kakinya
- Ustadz Hariri Bantah Ngamuk & Injak Kepala Operator Sound System
- More News