Selasa, 19 November 2013 21:01 wib
Rama Narada Putra - Okezone
Pevita Pearce (Foto: Edi Hidayat)
JAKARTA - Pevita Pearce mengalami culture shock saat berperan sebagai gadis desa dari tahun 1930, Hayati, dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.
Dia mengaku kesulitan karena belum pernah merasakan hidup di era tersebut. Dia pun mengalami kendala bahasa dalam film yang juga diperankan Herjunot Ali itu.
"Aku enggak pernah merasakan hidup di zaman 1930 aku kecil dan besar di Jakarta, bahasa yang digunakan Jakarta, aku merasa culture shock dengan peran ini," ungkap Pevita ditemui di kantor Soraya Intercine, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2013)
Tidak hanya itu saja, saat proses reading, dia mengaku bingung dengan beberapa kata yang menggunakan bahasa Minang. Bekas kekasih Banyu Biru itu mengungkapkan memiliki imajinasi sendiri dalam memerankan tokoh Hayati di film yang disutradarai Sunil Soraya itu.
"Waktu awalnya baca bukunya aku kepusingan ini bahasa artinya apa, aku jadikan buku itu pedoman, aku research. Aku memiliki imajinasi sendiri, Hayati yang di film adalah Hayati yang aku imajinasikan," tutup dia.
(nsa)
Nikmati berita terikini lewat ponsel Anda di m.okezone.com & bb.okezone.com untuk BlackBerry