PALEMBANG - Menteri Pariwisata Arief Yahya menghadiri acara penyerahan Piala Vidia 2014 di Hotel Aryaduta, Palembang, Sumatera Selatan. Datang ke salah satu industri kreatif paling maju, Arief menantang para sineas muda berkarya.
Salah satu tantanganya, film yang harus mengikuti teknologi. Mengacu pada pesatnya pertumbuhan handphone di Indonesia, Arief menantang sineas muda membuat film yang bisa dinikmati di layar handphone (HP). Bisa saja berbentuk TVC.
"Kalau film dikawinkan dengan TV, muncul sinetron. Nah, kalau film digabung HP, harusnya jadi luar biasa. Bagaimana masyarakat bisa menikmati film di sebuah handphone," kata Arief, Jumat (5/12/2014).
Arief juga mengambil contoh dari perkembangan musik yang pesat. Di mana Ring Back Tone (RBT) bisa menjadi salah satu hal yang menguntungkan. Dia juga menilai film dapat melakukan hal seperti itu.
"Ada pasar yang jauh lebih besar dari pesawat TV di rumah, yakni pesawat telefon. Ada 350 juta pengguna HP di Indonesia, lebih dari 30 persennya adalah smartphone," imbuhnya.
Selain itu, suksesor Marie Elka Pangestu itu juga meminta sineas mengedepankan teknologi distribusi film. Pasalnya, bioskop juga tidak seluruhnya tersedia di daerah-daerah. Mahalnya biaya transfer turut menjadi kendala.
Nah, hal ini harus dipikirkan bagi sineas muda. Bagaimana menciptakan teknologi distribusi film ke daerah-daerah agar bisa dinikmati masyarakat luas.
"Kalau komersil, hampir pasti bisa. Saya yakin itu," tandasnya.