Cara Mengkritik Pemerintah tentang TKI lewat Azrax


Selasa, 3 September 2013 17:58 wib

Egie Gusman - Okezone

Para pemain film Azrax (foto: Egie Gusman/Okezone)


Para pemain film Azrax (foto: Egie Gusman/Okezone)

JAKARTA – Lantaran di daerah tempat tinggalnya banyak wanita yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Gatot Brajamusti terinspirasi memproduseri film bertajuk, Azrax, Melawan Sindikat Perdagangan Wanita.


"Kebanyakan cerita ini adanya di kampung, banyak wanita yang ingin jadi TKI. Di lingkungan sekitar saya memang banyak TKI, jadi saya memang mau angkat yang dekat dari lingkungan saya," ujar Gatot saat jumpa pers di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2013).


Sutradara film tersebut, Dedi Setiadi, mengatakan hampir semua adegannya diambil dari kisah nyata. Bahkan, lokasi pembuatannya dilakukan di Indonesia, dan Hong Kong.


"Waktu buat film ini, kita tentu ada target. Film Indonesia, mayoritas mungkin yang nonton menengah bawah. Tapi di samping itu, kita ingin beri hiburan. Tapi ada informasi yang bisa disampaikan. Mau jadi TKI, tidak mudah, bukan segampang yang ada, apalagi ada yang janji-janji gratis. Semua yang terjadi di sini kejadian nyata, berdasarkan riset, wawancara dengan korban," papar Dedi


Film bergenre action drama ini diputar serempak pada 5 September. Beberapa artis yang terlibat adalah Gatot Brajamusti, Yama Carlos, Mario Irwinsyah, Nadhine Chandrawinata, Reza Artamevia, dan lainnya.


Dedi berharap, film ini dapat membuka mata siapapun, bahwa menjadi TKI tidak mudah. Selain itu, film tersebut juga digarap untuk mengkritik pemerintah yang dianggap tidak memerhatikan nasib para TKI.


"Dengan film ini, semoga orang jadi hati-hati untuk berangkatkan TKI. Itu memang cara kami kritik pada pemerintah," tutupnya.


(gal)

mobile Nikmati berita terikini lewat ponsel Anda di m.okezone.com & bb.okezone.com untuk BlackBerry