Karina Salim Anggap Perfilman Indonesia Menyedihkan


Senin, 11 November 2013 08:14 wib

Maria Cicilia Galuh - Okezone

Karina Salim (foto: Feri Usmawan/Okezone)


Karina Salim (foto: Feri Usmawan/Okezone)

JAKARTA – Aktris pendatang baru, Karina Salim menilai, jika perfilman Indonesia sangat menyedihkan. Menurutnya, pada industri ini, kurang mendapat dukungan dari pemerintah.


What They Don't Talk About When They Talk About Love yang dibintangi oleh Karina, menjadi film pertama dari Indonesia yang bisa masuk dalam Sundance Film Festival. Sayangnya, ketika timnya akan berangkat ke sana, pemerintah Indonesia sama sekali tidak mendukungnya.


Oleh karena itu, bintang Pintu Harmonika ini, sayang menyayangkan sikap dari pemerintah. Padahal menurutnya, film juga bisa mengharumkan nama Indonesia dikancah internasional.


“Menyedihkan sih sebenernya. Menyedihkannya, karena enggak dapat dukungan dari pemerintah. Kurang banget. Kayak film aku yang What They Don't Talk About When They Talk About Love ini kan, film Indonesia pertama yang masuk di Sundance. Kemarin, pas mau berangkat, kita udah kirim surat segala macem untuk diberangkatin, tapi enggak masuk, enggak lolos,” ungkap Karina, saat berbincang dengan Okezone di Jakarta.


Karina melanjutkan, “Banyak sih film lainnya yang juga menang, tapi enggak dapat respon yang baik dari pemerintah. Sebenernya kan, film-film kayak gini, juga mengharumkan nama baik Indonesia kan.”


Gadis yang juga bermain dalam Durable Love ini , juga berharap, pemerintah dan pihak bioskop bisa menyaring film-film yang berkualitas.


“Pemerintah dan pihak XXI (bioskop), harusnya lebih bisa menyaring film-film yang berkualitas yang diputer. Bukan hanya yang penting penontonnya banyak, kayak horor-horor gitu. Mereka memang ngejar film yang ngejual,” tandasnya.


(gal)

mobile Nikmati berita terikini lewat ponsel Anda di m.okezone.com & bb.okezone.com untuk BlackBerry