Lena pertama kali membeberkan masa kelamnya di buku memoar berjudul Not That Kind of Girl. Tak mudah memang untuk wanita yang senasib dengan Lena menceritakan kejadian pilu mereka.
"Ketika aku akhirnya memutuskan membagi cerita, itu sebuah ambiguitas dan wilayah abu-abu karena itu yang alami, karena begitu banyak di antara kita punya pengalaman," tulis Lena seperti dikutip dari Contactmusic, Sabtu (13/12/2014).
Lena menegaskan, pengungkapan tragedi kelam hidupnya tidak bermaksud mempermalukan pria yang pernah memperkosanya. Tapi lebih memberi contoh kepada wanita yang senasib dengannya untuk berani menceritakan kejadian kepada orang lain.
"Seperti begitu banyak wanita yang mengalami pelecehan seksual. Aku tidak melaporkan insiden itu kepada kampusku atau ke polisi. Bahkan ketika aku mengunjungi ginekolog mengeluhkan rasa sakit, takut aku tertular penyakit kelamin, aku hanya bisa bergumam. Setelah semuanya, aku minum dan mabuk yang mungkin hanya memperparah kebingungan dan kemaluanku," paparnya.
"Aku takut aku bereaksi berlebihan. Aku takut itu merupakan salahku. Aku takut dia marah. Delapan tahun kemudian, aku tahu betapa biasanya ketakutan ini. Itulah alasan mayoritas mahasiswi yang mengalami pelecehan tidak akan melaporkannya," tambahnya.