Jum'at, 13 September 2013 18:27 wib
Edi Hidayat - Okezone
Film Soekarno (Foto: Twitter)
JAKARTA - Keluarga Soekarno akhirnya melayangkan somasi kepada pihak Multivision karena tetap memproduksi, bahkan mulai mempromosikan film Soekarno: Indonesia Merdeka.
Menurut Rachmawati Soekarno Putri, pihaknya sudah melayangkan somasi sejak 12 September 2013 agar tidak menayangkan film tersebut.
"Sejak awal untuk pemeran Soekarno, cerita, dan skenario itu saya dilibatkan. Cerita itu hak priogatif saya. Ini masuk akal. Secara kalau peran Soekarno salah, Hanung hanya mendirect, bagaimana gestur dia kan belum ketemu sama Soekarno. Hanung kan enggak tahu gestur Soekarno seperti apa," kata Rachma di kampus UBK, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2013).
Tidak lama kemudian, lanjut Rachma, Hanung memperkenalkan dirinya dengan Raam Punjabi. Sehingga terjadi kesepakatan join pembuatan film dengan pihak Multivision pada 17 Oktober 2013.
"Dalam perjalanan penulisan skenario ada tiga revisi, dan saya ada tim sendiri untuk mengkoreksi, jangan sampai tim Hanung itu banyak penyimpangan. Dari awal ada tendensi penyesatan dalam cerita," paparnya.
"Dan yang paling sulit pemilihan casting, saya sudah banyak casting, sangat sulit. Ada beberapa yang dicasting, saya tidak setuju, dan Hanung pun sama tidak ada yang cocok. Dan ada salah satu yang cocok, karena dia sempat terlibat dalam pagelaran," sambungnya.
Kemudian, pihak keluarga melakukan pengunduran diri dari surat perjanjian pada 8 Juni 2013. Dan, surat balasan pada tanggal 20 Agustus 2013 diterima pihak keluarga yang menyatakan bahwa surat perjanjian yang pernah ditanda tangani para pihak tidak berlaku lagi. Sehingga, menurut Rachma, batal secara hukum.
"Dengan dilayangkannya jawaban surat saya, MVP setuju batalkan kontrak. Nah ini kan subjek di sebuah perjanjian kerjasama, obyeknya film itu. Produksinya saja sudah enggak cocok, harusnya break, filmnya selesai distop," tandasnya.
(nsa)
Nikmati berita terikini lewat ponsel Anda di m.okezone.com & bb.okezone.com untuk BlackBerry
