JAKARTA - Winda Viska menggunakan dua adat berbeda dalam proses akikahan anaknya, Willis Mulya Tan. Dua adat itu yakni proses fullmonth dari adat China dan akikah sendiri dari agama yang dianut Winda.
Suami Winda, Mulyadi Tan yang merupakan mualaf tak ingin melupakan adat istiadatnya. Fullmonth dilakukan setelah si bayi berumur satu bulan.
"Kegiatan pertama akikah, dan tradisi chinese, fullmonth genap satu bulan, kita undang ibu-ibu pengajian datang ke rumah kita untuk mendoakan," kata Mulyadi usai proses akikah di kediamannya, Jalan Sadar Raya, Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (30/11/2014).
Proses akikah dan fullmonth sengaja dilakukan berbarengan karena secara garis besar tak jauh berbeda. Ada pengajian dan pemotongan rambut. Namun, di fullmonth rambut dan alis dicukur rata.
"Itu rambut dan alis dari rahim, dibotakin biar bagus nanti pas tumbuh," timpal Winda.
Winda yang tak mengerti adat istiadat suaminya pun tak mempermasalahkan tradisi fullmonth. Sebab yang terpenting adalah doa dari masyarakat dan jemaah yang hadir.
"Tentu yah akan melaksanakan tradisi dari aku dan suami, tidak keberatan juga. Sesuatu yang unik juga. Asal tidak bertentangan satu sama lain kita lakukan why not, yang penting penuh doa," tutup Winda.