Harapan Pak Raden di Usia Senjanya

JAKARTA - Raut wajah haru dan bahagia tak bisa Pak Raden tutupi. Hal itu karena dirinya merasa dihargai dan diapresiasi oleh anak muda lewat pentas khusus bertajuk "Persembahan Anak Negeri untuk Pak Raden".

"Saya terima kasih kepada yang selalu menemani saya karena mereka, saya mendapatkan ilham dan inspirasi untuk berkarya," kata Pak Raden kepada Okezone, di Pasar Seni, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (30/11/2014).


Sosok Pak Raden dikenal berkat serial Si Unyil. Karena serial ini pula dirinya mendapatkan penghargaan Ganesha Widya Jasa Utama karena prestasi yang menonjol sebagai Pelopor Bidang Industri Kreatif Klaster Animasi dan Tokoh Animator Nasional pada peringatan ke 92 tahun Pendidikan Tinggi Teknik di ITB.


Di usia senjanya, Pak Raden berharap banyak anak muda yang bisa berkarya dalam hal kelanggengan dunia boneka dan animasi. Tak mesti mengikuti jejak Unyil, yang terpenting adalah menyampaikan nilai dan budi luhur Indonesia.


"Saya sendiri akan senang kalau boneka langgeng. Tapi semua punya gaya sendiri. Itu harapan saya. Orang Indonesia enggak harus niru Unyil, tetapi yang penting nilai-nilai pendidikan yang harus disampaikan," lanjutnya.


Perjalanan karier Pak Raden cukup pelik di usia tuanya. Pemilik nama asli Suryadi itu berseteru denga Produksi Fim Negara (PFN) akibat sengketa hak cipta Unyil. Namun, permasalahan itu berujung pada perdamaian, karena pada 15 April 2014, Pak Raden mendapatkan hak cipta boneka Si Unyil.